Search

Cerita Dewasa Kisah Permainan Gila


Saya adalah seorang cewek yang tinggal di Malang. Saya lahir tanggal 25 Februari 1982. Rambutku hitam panjang. Terus terang, Saya pernah pacaran dengan beberapa orang. Tetapi karena tidak cocok, kami tidak bisa bertahan lama.

Saya suka seks yang agak menyimpang. Ketika orang tua pada pergi ke Jepang, saya ditinggal sendirian di rumah. Orang tua sudah berangkat. Mereka berangkat malam. Mereka pergi untuk 3 hari.
Hari pertama masih aman. Saya jalan-jalan. Tetapi memasuki hari kedua, saya sengaja bangun agak siang. Kira-kira jam 9. Tiba-tiba pikiranku ngeres. Wah, rupanya saya kena. Saya cari barang-barang seperti lilin, kabel, timun, wortel, tinta warna, dan minyak goreng. Hari sedang cerah, saya pergi ke taman belakang. Di sana terdapat banyak semut. Saya melepas semua pakaian yang saya gunakan lalu duduk di taman. Saya mengikat kabel pada tubuhku. Saya mengikatnya dengan kencang. Kabel itu sudah terkelupas semua kulitnya, tinggal kawatnya saja. Lalu saya telentang di taman sambil berjemur. Saya masukkan kabel ke trafo, maka tubuhku terasa gemetar. Saya masukkan jari ke dalam liang kemaluan dan saya memainkan daging kecil di dalamnya.
Setelah beberapa lama, terasa basah, saya lanjutkan terus. Sekarang saya memasukkan timun, saya memasukkan dan mengeluarkannya, terasa nikmat. Lalu saya nyalakan lilin itu. Cairannya segera membasahi tubuhku, panas. Sebagian ada yang tumpah ke daerah kemaluan, saya melepas kabelnya.
Sekarang saya menggores tubuhku dengan tinta, saya tuang minyak goreng ke dalam liang kewanitaan.
Nah, saat itu ada teman cowok yang datang. Dia suka sekali seks, saya suruh buka sendiri, saya lempar kunci. Ketika dia masuk, dia langsung membuka pakaiannya. saya acuh, saya memasukkan lilin ke dalam liang kewanitaan. Beberapa tetesan membuatku menangis. Dia membantuku, Dia meremas bukitku, Sampai terasa sakit. Dia melilitkan kabel. Saya merasa bukitku seret. Dia memasukkan sebuah wortel. Dia menggesek-gesekkan. Saat itu, dari dalam liang sengama terasa ada cairan yang keluar. Panas matahari membuatku semakin terlena. Dia melilitkan sabuk pada perutku dan membalutku dengan isolasi plastik, kecuali liang kewanitaan. saya kesulitan bernafas. Saya diikatnya di kursi. Saya di jemur kira-kira 15 menit. Wah ketika isolasi dibuka, tubuhku terasa panas, dan keringat mengalir seperti sungai.
Tiba-tiba dia menyodorkan alat vitalnya. Dia memasukkannya ke dalam liang senggamaku. Dia mengocoknya. Wah, Nikmat bercampur sakit. Dalam keadaan terikat, saya meronta. Rupanya dia kasihan. Lalu ikatan itu dilepas. Saya melepas atribut yang ada di tubuh. Karena terlalu lama berjemur, tubuhku kelihatan berwarna-warni. Dia mendorongku ke rumput, dan saya terjatuh. Dia memasukkan penisnya. Setelah beberapa lama, saya merasa cairan panas tumpah di dalam liang kewanitaan. Dia mengeluarkan mani. Setelah itu, kami tertidur di taman. Kira-kira jam 14.00 saya bangun. Dia sudah pulang. Saya memasukkan wortel lagi ke dalam liang kemaluan sampai banjir. Setelah itu saya mandi. Begitu tubuhku sudah bersih, saya melihat tubuh ini ada bagian yang hitam dan merah dan kuning langsat. Hari itu, saya sama sekali tidak mengenakan pakaian. Sengaja telanjang.
Malamnya, saya memanaskan lilin. Setelah lilin cair, namun tidak terlalu panas, saya menuangkannya ke tubuhku. Lalu memasukkan jagung ke dalam liang kewanitaan. saya melakukannya berulang kali. Di gudang ada laba-laba kecil, saya mengambilnya lalu meletakkannya di tubuhku. Saya memegangi bukitku dan meremasnya. Terasa mengeras, saya mengambil saus dan menuangkannya ke dalam liang kenikmatan. Terasa lekat. saya memasukkan pisang dan mengocoknya hingga lendir mengalir membasahi selangkangan. Saya lakukan terus hingga tertidur.
Keesokan harinya, saya bangun dengan keadaan terbungkus cairan lilin yang sudah mengeras serta ada pisang di liang senggamaku. Saya kaget ketika liang kewanitaanku berdarah. Rupanya hari itu hari haidku. Kemudian saya mandi dengan bersih, dan menjemput orang tua di airport.

3 komentar:

  1. I'm Sonja McDonell, 23, Swiss Airlines Stewardess with 13 oversea towns, very tender with much fantasies, also in my wonderful job. All indonesian girls I've seen in Jakarta & Medan last march are so beautiful. Many smiled and winked at me on the streets. I discussed with some waitresses in the Travel hotel in Jakarta & in the Antares hotel near the Juki shopping center in Medan. I admit it, my pussy was then often wet, especially, when the waitress Sawati with her big round D or E 'twins' in Medan rolled her tongue in her mouth with a smile, when she whispered in my left ear "I've my days until saturday", but this was all & nothing more. But I had the flight back to Jakarta in the early saturday morning. I understand their shy manner in the very conservative country. I come again in october & then I want to realize my lesbian dreams with muslim girls.
    sonjamcdonell@yahoo.com

    BalasHapus
  2. Halo Pak
    Kami dari Team Affliansi salah satu Situs Taruhan Online, ingin menawarkan kerja sama di bidang
    Affliansi yang pastinya akan memberikan ke untungan kepada Bapak.
    Sekiranya bapak berkenang membalas email kami untuk membahas kerja sama dan lebih lanjutnya
    silahkan hubungin kami di Email marketing1bet2uindo@gmail.com
    TERIMA KASIH

    BalasHapus